Komunikasi Efektif dengan Anak Usia SD
12/14/2018
Berikut ini adalah berkas mengenai Komunikasi Efektif dengan Anak Usia SD yaitu Buku Seri Pendidikan Orang Tua berjudul Komunikasi Efektif dengan Anak Usia SD. Buku ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga - Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017. Download file format .pdf.
Keterangan:
Di bawah ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Komunikasi Efektif dengan Anak Usia SD.
Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Website: http://buku.kemdikbud.go.id
Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi pembentukan pribadi dan karakter setiap individu. Orang tua memegang peran penting dan strategis dalam mengantarkan pendidikan bagi putra-putrinya. Keberhasilan orang tua dalam mendidik akan sangat bergantung pada kecakapan dan pola asuh yang dimilikinya. Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga menyediakan sumber belajar bagi orang tua dalam bentuk buku seri pendidikan orang tua.
Buku seri pendidikan orang tua yang berjudul Komunikasi Efektif dengan Anak Usia SD disusun untuk memberikan informasi tentang apa dan bagaimana cara orang tua dalam berkomunikasi yang efektif dengan anak usia Sekolah Dasar (SD).
Diharapkan, buku ini dapat bermanfaat dan menjadi rujukan bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak di rumah.
Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah cara orang tua memberikan arahan kepada anak dan anak menyampaikan gagasan kepada orang tua dalam suasana yang nyaman dan saling memahami.
Komunikasi akan efektif apabila orang tua atau anak bersedia mendengar dan menyampaikan pesan untuk mencapai tujuan berkomunikasi.
Manfaat dan Tujuan Komunikasi
Manfaat Komunikasi:
Anak merasa diperhatikan dan dicintai orang tua sehingga mereka akan terbuka membicarakan semua permasalahan.
Orang tua lebih mudah menerima ide, keinginan, keluhan, dan harapan anak sehingga dapat mengembangkan perilaku baik anak.
Tujuan Komunikasi:
Menyampaikan perasaan, pikiran, dan perilaku kepada anak dengan jelas Memberikan arahan perilaku dan nilai yang baik kepada anak Mendampingi anak menemukan jalan keluar dari permasalahannya.
Kebutuhan Komunikasi Anak SD
Anak Usia 7-9 Tahun:
- Belajar mengungkapkan perasaannya
- Belajar bertanya
- Belajar mencari pemecahan masalah yang dihadapi
- Mulai mencoba bahasa "gaul" Belajar tawar-menawar, misalnya mengenai lamanya waktu bermain atau menunda jam untuk belajar
- Belajar memahami perbedaan pendapat
- Belajar berteman
Anak Usia 10-12 Tahun:
- Belajar memahami sebab-akibat
- Belajar menyelesaikan suatu permasalahan
- Belajar mencari teman yang memiliki minat yang sama
- Belajar menyampaikan ide dan memberikan saran
- Belajar mendapatkan informasi
- Bagi anak perempuan perlu teman bicara untuk menyampaikan perasaannya
Contoh Situasi Komunikasi yang Efektif
Situasi 1: Orang Tua Memahami Anak
Ibu : Ibu lihat kamu dari tadi diam saja. Ada apa?
Anak: Tidak apa-apa.
Ibu : Biasanya kamu selalu bercerita. Ada apa, Nak?
Anak: Iya, aku bingung. Teman-teman tidak mengajakku bermain hari ini. Kenapa ya?
Ibu : Mungkin temanmu punya kegiatan lain yang ingin dilakukannya sendiri. Kamu bisa juga mencari kegiatan yang kamu sukai.
Situasi 2: Orang Tua Bercerita tentang Nilai yang Positif
Anak: Ayah, mengapa Nabi Nuh membuat kapal besar di atas bukit?
Ayah: Karena Tuhan akan mengirim air yang sangat banyak. Kapal itu digunakan untuk membawa orang-orang yang baik dan taat kepada perintah Tuhan.
Situasi 3: Anak Menemukan Solusi Sendiri
Anak: Ibu, di mana topi seragamku ya? Ibu : Biasanya kamu menyimpan di mana?
Anak: Aku biasanya meletakkan di tas, tapi tadi tidak ada.
Ibu : Apakah kamu sudah mencarinya dengan teliti? Coba dicari lagi.
Anak: Oh iya, ternyata ada di atas lemari. Terima kasih, Bu ...
Situasi 4: Anak Memikirkan Pilihan Perilaku Positif
Anak: Ayah, aku pamit main bola di lapangan ya...
Ayah: Pukul berapa selesai bermain bola? Anak: Menjelang magrib.
Ayah: Lalu kapan kamu mau mengerjakan PR? Apakah waktunya cukup?
Anak: Hmm... Baiklah, aku mengerjakan PR dulu.
Keterampilan Komunikasi yang Penting Dikuasai Orang Tua
- Keterampilan Berempati; Keterampilan menempatkan diri pada posisi yang sedang anak alami.
- Keterampilan Menyimak; Keterampilan orang tua untuk mendengarkan pesan anak sampai dengan selesai. Kemudian orang tua memberikan tanggapan.
- Keterampilan Bertanya; Keterampilan orang tua mengajukan pertanyaan yang mengajak anak untuk berpikir.
- Keterampilan Bercerita; Keterampilan orang tua bercerita dengan bahasa yang mudah dipahami anak dengan tekanan suara yang sesuai dengan ceritanya.
- Keterampilan Memberikan Umpan Balik; Keterampilan orang tua untuk memberikan tanggapan sehingga anak dapat mengungkapan lebih jelas maksudnya.
Kiat Meningkatkan Komunikasi Efektif Anak SD
- Pahami terlebih dahulu situasi anak.
- Tatap mata anak dengan posisi sejajar. Pastikan anak merasa nyaman dan diperhatikan ketika berkomunikasi.
- Lihat ekspresi wajah anak. Bertanyalah kepada anak tentang apa yang sedang terjadi.
- Bicaralah dengan nada suara tenang dan pelan. Anak tidak hanya memperhatikan pesan yang disampaikan, tetapi juga memperhatikan cara kitamenyampaikan pesan.
- Ajukan pertanyaan terbuka yang membuat anak dapat bercerita lebih banyak, misalnya: “Apa kegiatanmu hari ini?”
- Hindari pertanyaan yang menghasilkan jawaban “sudah/belum atau ya/tidak”, seperti “Kamu sudah makan?” atau “Kamu sudah mandi?”
- Lakukan kegiatan bersama yang memungkinkan terjadinya komunikasi dengan anak, seperti membaca buku, berolahraga, atau memasak.
- Hindari memotong pembicaraan anak. Berikan kesempatan kepada anak untuk bercerita hingga selesai. Apabila sedang sibuk, sampaikan kepada anak waktu yang disediakan untuk mendengarkan cerita anak.
- Hindari benda atau situasi yang mengganggu selama berbicara dengan anak, misalnya menerima telepon atau menonton televisi.
- Hindari menguasai pembicaraan, terutama dalam menjawab pertanyaan atau menghadapi perilaku negatif anak.
- Lebih baik menceritakan pengalaman Ayah dan Bunda pada masa kecil yang mirip dengan pengalaman anak.
- Bersikaplah tenang dan bersabar agar anak berani bercerita tentang kesalahannya.
- Gali informasi sebanyak mungkin agar mendapatkan solusi bersama-sama.
- Hindari topik pembicaraan yang berulang, seperti nilai pelajaran.
- Ajukan pertanyaan dengan beragam topik, seperti: pengalaman lucu di sekolah, perasaan anak hari ini, atau perilaku teman yang seru.
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Setiap orang tua mempunyai pengalaman yang baik dalam berbicara, setidaknya satu pengalaman. Bagikan cerita pengalaman baik Anda kepada orang tua lainnya. Tanyakan pengalaman baik dari orang tua yang lain.
Gunakan beberapa contoh pertanyaan contoh berikut ini:
- Coba ingat pengalaman Ayah dan Bunda ketika berkumpul bersama anggota keluarga.
- Bagaimana ceritanya?
- Siapa yang memulai percakapan?
- Siapa yang memberikan tanggapan positif?
- Apa yang Ayah dan Bunda rasakan? Apa kiat-kiat komunikasi yang berhasil dilakukan di keluarga Ayah dan Bunda?
Pertanyaan adalah pembuka komunikasi yang efektif. Pertanyaan yang baik akan menjadikan komunikasi efektif.
Beberapa contoh pertanyaan yang menarik:
- Apa kejadian lucu di sekolah hari ini?
- Siapa teman yang membantumu di sekolah?
- Apa yang kamu rasakan saat berkemah?
- Permainan apa yang kamu lakukan sore tadi?
- Ganti pertanyaan, ubah pola komunikasi keluarga.
Selengkapnya silahkan lihat atau download berkas Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Komunikasi Efektif dengan Anak Usia SD di bawah ini.
File Preview:
Buku Seri Pendidikan Orang Tua - Komunikasi Efektif dengan Anak Usia SD
Download:
Komunikasi Efektif dengan Anak Usia SD.pdfSumber: https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id