Serba Serbi Olimpiade Sains Nasional
2/16/2019
Masih adakah pelajar atau pendidik yang masih belum mengetahui tentang OSN hingga saat ini? OSN merupakan akronim dari Olimpiade Sains Nasional adalah sebuah ajang perlombaan bergengsi dalam bidang sains bagi siswa di tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). OSN pertama kali diadakan pada tahun 2002 dengan Yogyakarta sebagai tuan rumah pelaksanaannya. Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional didasarkan pada kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah pada ajang Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad) tahun 2002 di Denpasar, Bali yang diikuti peserta hampir dari 72 negara. Olimpiade Sains Nasional rutin diadakan setiap tahun dengan berbagai kota di Indonesia silih berganti menjadi tuan rumah pelaksanaannya. Hingga tahun 2017 olimpiade sains nasional telah dilaksanakan sebanyak enam belas kali. Pada tahun 2018 ini, akan kembali dilaksanakan OSN ke-XVII dengan Padang, Sumatera Barat, sebagai tuan rumah pelaksanaannya. Sejauh ini baru ada dua provinsi yang pernah menjadi juara umum OSN yaitu Provinsi Jawa Tengah yang mendapatkan gelar juara umum sebanyak sepuluh kali ( 2002, 2003, 2006, 2007, 2008, 2011, 2012, 2013, 2015, dan 2016) dan DKI Jakarta yang mendapat gelar juara umum sebanyak enam kali (2004, 2005, 2009, 2010, 2014, 2017).
Ada banyak bidang dan cabang ilmu yang diperlombakan dalam olimpiade sains nasional. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menjadi bidang yang diperlombakan pada tingkat sekolah dasar. Pada tingkat sekolah pertama, pada mulanya diperlombakan bidang Matematika, Fisika, dan Biologi. Pada tahun 2008 ditambahkan satu bidang lagi yaitu astronomi tetapi pada tahun 2009 bidang astronomi kembali ditiadakan dan tahun 2010 ditambahkan satu bidang baru yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial. Di tahun 2015 bidang Fisika dan Biologi digabung menjadi satu dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam. Sehingga saat ini pada tingkat SMP ada tiga bidang perlombaan yaitu Matematika, IPA, dan IPS. Bidang perlombaan pada tingkat sekolah menengah atas terdiri dari Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, Komputer, dan Ekonomi. Pada tahun 2008 ditambahkan satu bidang baru yaitu Kebumian. Bidang Geografi kemudian ditambahkan pada tahun 2013. Sehingga untuk tingkat SMA terdapat sembilan bidang perlombaan.
Seleksi olimpiade sains nasional bergantung pada jumlah kuota peserta setiap tahunnya. Setiap tingkat sekolah memiliki jumlah peserta yang berbeda-beda. Secara umum tahapan seleksi olimpiade sains nasional dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten atau kota, dan tingkat provinsi. Seleksi peserta olimpiade sains nasional pada tingkat kecamatan (khusus sekolah dasar) dilakukan oleh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan. Jumlah siswa yang dipilih pada tahap ini disesuaikan dengan kebutuhan kabupaten atau kota. Peserta yang terpilih pada tahap ini akan melaju pada olimpiade sains nasional tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya seleksi pada tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten untuk mewakili pada tingkat provinsi. Umumnya dipilik tiga siswa tiap kabupaten/kota. Peserta yang lolos pada tahap ini akan menjadi wakil pada ajang OSN tingkat provinsi. Seleksi pada ditingkat provinsi dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi untuk peserta olimpiade sanins nasional tingkat sekolah dasar. Dinas Pendidikan Provinsi akan memilih tiga orang siswa tiap mata pelajaran atau bidang perlombaan utnuk tiap provinsi. Sedangkan peserta olimpiade tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas diseleksi oleh panitia pusat dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Panitia pusat akan memilih sejumlah siswa yang memenuhi passing grade untuk masing-masing bidang mata pelajaran yang dilombakan. Peserta yang lolos pada tahap ini akan menjadi wakil dalam ajang olimpiade sains nasional. Pada tingkat nasional akan diperebutkan tiga puluh medali yang terdiri lima medali emas, sepuluh medali perak, dan lima belas medali perunggu.
Peserta yang menjadi pemenang pada olimpiade sains nasional akan bergabung bersama Tim Olimpiade Indonesia yang akan menjadi wakil dalam ajang Olimpiade Sains Internasional. Hingga saat ini setidaknya ada delapan bidang Tim Olimpiade Nasional Indonesia yang terdiri dari 1) Tim Olimpiade Matematika Indonesia (TOMI) sebagai wakil Indonesia ke ajang IMO; 2) Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) sebagai wakil Indonesia ke ajang IPhO; 3) Tim Olimpiade Kimia Indonesia (TOKIM) sebagai wakil Indonesia ke ajang IChO; 4) Tim Olimpiade Biologi Indonesai sebagai wakil Indonesia ke ajang IBO; 5) Tim Olimpiade Astronomi dan Astrofisika Indonesia (TOASTI) sebagai wakil Indonesia ke ajang IOAA; 6) Tim Olimpiade Komputer Indonesai (TOKI) sebagi wakil Indonesia ke ajang IOI; 7) Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (TOIKI) sebagai wakil Indonesia ke ajang IESO; dan 8) Tim Olimpiade Geografi Indonesia (TOGI) sebagai wakil Indonesia ke ajang IGeO. Khusus untuk OSN Ekonomi tidak membentuk Tim Olimpiade Ekonomi karena tidak adanya pelaksanaan Olimpiade Ekonomi Internasional.
Peraih medali pada ajang OSN tingkat SMA diundang mengikuti Pelatnas (Pelatihan Nasional) untuk diseleksi menjadi Tim Olimpiade Indonesia sesuai dengan bidang olimpiadenya. Sedangkan para pemenang OSN di tingkat SMP juga akan diberi kesempatan yang sama untuk mengikuti olimpiade sains internasional. Pemenang dalam bidang IPA akan dipersiapkan untuk mengikuti Internasional Junior Science Olympiad (IJSO) dan pemenang dalam bidang IPS akan dipersiapkan untuk mengikuti ajang International Astronomy Olympiad (IAO) dan ajang National Geographic World Competition (NGWC).
Penulis : Putri Citra Dewi
Penulis : Putri Citra Dewi