Buku Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan

Buku Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan. Download file format .pdf.

Buku Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan
Buku Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan

Keterangan:
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari Buku Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan - Dr. Tjipto Subadi, M.SI.

Pendahuluan
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang objeknya adalah masyarakat, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri sebab telah memenuhi segenap unsur ilmu pengetahuan. Unsur- unsur ilmu pengetahuan dari sosiologi adalah; sosiologi bersifat logis, objektif, sistematis, andal, dirancang, akumulatif, dan empiris, teoritis, kumulatif, non-etis.

Sosiologi bersifat logis artinya sosiologi disusun secara masuk akal, tidak bertentangan dengan hukum-hukum logika sebagai pola pemikiran untuk menarik kesimpulan. Sosiologi bersifat objektif artinya sosiologi selalu didasarkan pada fakta dan data yang ada tanpa ada manipulasi dari data. Sosiologi bersifat sistematis artinya sosiologi disusun secara rapi, sesuai dengan kaidah keilmuan. Sosiologi bersifat andal artinya sosiologi dapat dibuktikan kembali, dan untuk suatu keadaan terkendali harus menghasilkan hasil yang sama. Sosisologi bersifat dirancang/direncanakan artinya sosiologi didesain lebih dahulu sebelum melaksanakan aktivitas penyelidikan. Sosiologi bersifat akumulatif artinya sosiologi merupakan ilmu yang akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan perkembangan keinginan dan hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penemuan (kesimpulan, kebenaran) kemudian menggugurkan penemuan sebelumnya.

Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil penelitian. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori- teori lama. Sosiologi bersifat non-ethnis, artinya sosiologi yang dibahas dan dipersoalkan bukanlah buruk baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis. Namun yang menjadi pertanyaan dalah bagaimana untuk membedakan sosiologi dengan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang tergabung pula dalam ilmu-ilmu sosial. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan agar lebih jelas mari kita ikuti uraian berikutnya.

Pengetian Sosiologi
Sosiolog De Saint Simon bapak perintis sosiologi (1760-1825) menjelaskan bahwa sosiologi itu mempelajari masyarakat dalam aksi- aksinya, dalam usaha koleksinya, baik spiritual maupun material yang mengatasi aksi-aksi para peserta individu dan saling tembus menembus (lihat “Traite de Sociologie 1962, dari Georges Gurvitch Jilid I hal. 32). Mayor Polak (1979) memberikan komentarnya terhadap pandangan Simon tersebut bahwa definisi itu agak samar-samar bagi para pendatang baru dalam bidang sosiologi. Maka kemudian Polak menyampaikan pandangannya tentang sosiologi yang diawali dengan penyataannya sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah suatu kompleks atau disiplin pengetahuan tentang suatu bidang realitas tertentu, yang didasarkan pada kenyataan (fakta- fakta) dan yang disusun serta diantar-hubungkan secara sistematis dan menurut hukum-hukum logika. Karena pengetahuan ilmiah didasarkan pada fakta-fakta maka orang sering menamakannya “objektif”. Pernyataan ini kurang tepat. Pada hakekatnya tidak ada pengetahuan objektif. Hasil-hasil pengamatan kita tentang dunia luar semuanya diolah dalam otak kita masing-masing, jadi sifatnya subjektif. Tetapi panca indera kita adalah serupa dan tidak tunduk kepada logika yang sama, sehingga kita dapat menemukan pengetahuan ilmiah itu “antar-subjektif”. Untuk lebih memperdalam pemahaman kita tentang sosiologi berikut ini penulis sajikan pengertian sosiologi dari beberapa pandangan para ahli tentang sosiologi.

Kata sosiologi mula-mula digunakan oleh Auguste Comte, bapak sosiologi, dalam tuliasannya yang berjudul Cours de Philosopie Positive (Positive Philosophy) tahun 1842. Sosiologi berasal dari bahasa latin yang dari dua kata; Socius dan Logos. Secara harfiah atau etimologis kata socius berarti; teman, kawan, sahabat, sedangkan logos berarti ilmu pangetahuan. Jadi sosiologi berarti ilmu pengetahuan tentang bagaimana berteman, berkawan, bersahabat atau suatu ilmu yang membicarakan tentang bagaimana bergaul dengan masyarakat, dengan kata lain sosiologi mempelajari tentang masyarakat/ilmu pengetahuan tentang hidup masyarakat.

Secara operasional menurut Auguste Comte (1789-1853) menjelaskan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umum yang merupakan pula hasil terakhir perkembangan ilmu pengetahuan. Didasarkan pada kemajuan- kemajuan yang telah dicapai oleh ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, dibentuk berdasarkan observasi dan tidak pada spekulasi-spekulasi perihal keadaan masyarakat serta hasilnya harus disusun secara sistematis. Emile Durkheim (1858-1917) pernah menamakan sosiologi adalah ilmu tentang lembaga-lembaga sosial, yakni pikiran-pikiran dan tindakan-tindakan yang sudah “tertera” yang sedikit banyak menundukkan para warga masyarakat.

Pitirim Sorokin (terjemahan bebas dari Sorokin, Contemporary Sociological Theories, 1928: 760-761, dalam Soejono Soekanto 1986: 15) bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial, misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya. Dan ciri umum dari pada semua jenis gejala-gejala sosial. Roucek dan Warren (terjemahan bebas dari Roucek dan Werren, Sociology an Introduction, 1962: 3) bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff dalam bukunya yang berjudul “Sociology” Edisi Keempat, halaman 39 dijelaskan bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya berupa organisasai sosial. J.A.A. Van Doorn dan C.J. Lammers, dalam bukunya yang berjudul “Modern Sociology, Systematic en Analyze, (1964: 24) dijelaskam bahwa sosiologi ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. (Soerjono Soekanto, 1986:15-16) Pengertian sosiologi dari ilmuwan sosial yang lain, misalnya Mayor Polak (1979: 4-8) menjelaskan bahwa sosiologi adalah (1) suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat, (2) sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni antar hubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (3) sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan yakni antara hubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok baik formal maupun material, (5) sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni antar-hubungan di antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis.

Pengertian sosiologi yang lain disampaikan juga oleh Alvin Bertrand, ia mengatakan bahwa sosiologi adalah studi tentang hubungan antar manusia (human relationship). P. J. Bouwman, juga memberikan sumbangan pemikiran tentang pengertian sosiologi adalah ilmu masyarakat secara umum. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial (Ary H. Gunawan, 2000: 3). Pengertian ini hampir sama dengan pengertian sosiologi yang disampaikan oleh Soerjono Soekanto bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses- proses sosial termasuk di dalamnya perubahan-perubahan sosial.

Dari beberapa definisi tentang sosiologi tersebut di atas terdapat dua hal yang penting dalam memahami sosiologi. Pertama, masyarakat sebagai keseluruhan dan kedua, masyarakat sebagai jaringan antar hubungan sosial. Tugas sosiologi adalah untuk menyelami, menganalisa dan memahami jaringan-jaringan antar hubungan itu.

Daftar isi dari Buku Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan - Dr. Tjipto Subadi, M.SI.

BAB I SOSIOLOGI
A. Pendahuluan
  1. Pengertian Sosiologi
  2. Objek Sosiologi
  3. Sejarah Lahirnya Sosiologi
B. Peletak Dasar Sosiologi
  1. Auguste Marie Francois Xavier Comte
  2. Emile Durkheim
C. Masyarakat dan Proses Sosial
  1. Interaksi Sosial
  2. Perubahan Sosial
  3. Stratifikasi Sosial
  4. Struktur Sosial
  5. Institusi Sosial
  6. Kelompok Sosial
D. Teori-Teori Sosiologi Makro
  1. Perspektif Teori Struktural Fungsional
  2. Perspektif Teori Konflik
  3. Marxianisme Karl Marx
  4. Perspektif Teori Pertukaran
BAB II SOSIOLOGI PENDIDIKAN
A. Pengertian Sosiologi Pendidikan
B. Objek Sosiologi Pendidikan
C. Sejarah Sosiologi Pendidikan
D. Teori-Teori Sosiologi Pendidikan (Teori Mikro)
  1. Perspektif Fenomenologi
  2. Interaksi Simbolis
  3. Kebudayaan
  4. Etnometodologi 
BAB III PERMASALAHAN PENDIDIKAN
A. Permasalahan Kualitas Pendidikan
  1. Permasalahan Nasional
  2. Kondisi Pendidikan di Jawa Tengah
  3. Peningkatan Kualitas Pembelajaran
B. Kompetensi Guru
  1. Kompetensi Paedagogik
  2. Kompetensi Kepribadian
  3. Kompetensi Profesional
  4. Kompetensi Sosial
BAB IV PROSES SOSIOLOGI PENDIDIKAN
A. Kelas sebagai Sistem Sosial
  1. Perubahan Sosial dan Pendidikan
  2. Pendidikan dan Pembaharuan Masyarakat
B. Mobilitas Sosial
  1. Determinasi Mobilitas Sosial
  2. Pendidikan sebagai Saluran Mobilitas
C. Konstribusi Pendidikan Terhadap Kesuksesan Ekonomi
  1. Pendidikan dan Ekonomi pada Zaman Modern
  2. Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi
D. Tantangan Dunia Pendidikan dalam Persaingan Global
  1. Heterogenitas Tingkat Pendidikan Masyarakat
  2. Keterpurukan Perekonomian Masyarakat
  3. Masalah Pemerataan Pendidikan
BAB V RAS GENDER DAN PENDIDIKAN
(Kajian di Amerika)
A. Gender dan Pendidikan
  1. Perbedaan Jenis Kelamin dalam Sistem Pendidikan
  2. Perbandingan Jumlah Laki-Laki dan Perempuan di Sekolah Amerika
  3. Pengalaman-Pengalaman dan Aktifitas di Sekolah
  4. Prestasi dan Motivasi dalam Kasus Matematika dan Sains
  5. Pemberantasan Perbedaan Gender
B. Kelas, Ras dalam Peluang Mendapatkan Pendidikan
D. Pengalaman Pendidikan Minoritas Terpilih di Amerika Serikat
  1. Hispanic Student (Pelajar Hispanic)
  2. Pelajar Asia
  3. Pelajar Amerika Asli
E. Meningkatkan Sekolah Bagi Siswa Minoritas 116

BAB VI PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF PERUBAHAN SOSIAL
A. Sebuah Perspektif tentang Pendidikan
B. Perubahan Sosial dan Implikasinya
C. Realitas Pendidikan dan Orientasi Masa Depan
D. Pendidikan Proses Perubahan
  1. Pendidikan dan Paradigma Masyarakat Indonesia Masa Depan
  2. Peran Perubahan Terhadap Ketahanan Ideologi
  3. Peran Perubahan dalam Bidang Politik
  4. Peran Perubahan Pendidikan dalam Pembangunan Ekonomi
E. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan yang Terbuka

BAB VII PARADIGMA BARU PENDIDIKAN ISLAM
A. Pendidikan Islam Masa Lugman
B. Arah Perubahan Paradigma Pendidikan
C. Perubahan Baru Paradigma Pendidikan

BAB VIII KAJIAN SOSIOLOGI BORO
A. Pengertian Boro
B. Teori Migrasi Everett S. Lee
  1. Teori Dorong-Tarik (Push-Pull Theory)
  2. Kritik Teori Migrasi Lee
C. Struktur Masyarakat Desa
  1. Konstruksi Sosial Proses Boro
  2. Konstruksi Sosial Makna Boro
  3. Sosiologi Boro
D. Modifikasi Teori Migrasi Everett S. Lee
E. Implikasi Temuan Penelitian Boro

File Preview:
Selengkapnya mengenai Buku Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan ini, silahkan lihat dan download pada link di bawah ini.

Buku Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan



Download:
Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan - Dr. Tjipto Subadi, M.SI..pdf

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel